Berita Lampung Selatan, Jejamo.com – Ratusan warga Karang Anyar Jati Agung Lampung Selatan, melakukan aksi demo di lapangan Karang Anyar Beringin Jaya, Minggu 8/11/2015. Dalam aksi tersebut warga menolak lapangan bola dipindahkan dan dijadikan pasar.
Heri (37) kordinator aksi tersebut mengatakan masyarakat Karang Anyar Jati Agung sejatinya sangat mendukung pembangunan pasar di wilayah mereka. Akan tetapi, kata dia, jangan di atas tanah lapangan sepak bola yang merupakan lahan milik warga.
“Silahkan bangun pasar, tetapi jangan di tanah lapangan, karena lahan ini merupakan tanah hak milik warga setempat. Sejarah lapangan ini adalah warisan dari leluhur kami dulu,” ujar Heri kepada Jejamo.com di sela-sela aksi.
Dia menambahkan, lapangan sepak bola dibangun dari hasil gotong royong warga. Per kepala keluarga dimintai dana sumbangan sebesar Rp1000 hingga Rp3000 sekitar tahun 1979-1980an,
” Warga membeli tanah ini dari hasil sumbangan bersama. Nilai Rp1000 sampai Rp3000 jaman dulu cukup besar. Lapangan ini juga mengandung nilai histori bagi kami. Untuk itu kami tidak menginginkan pembangunan pasar ini memakan tanah lapangan,” menurutnya.
Masih kata Heri, penolakan warga juga disebabkan rencana pembangunan pasar ini tidak melibatkan masyarakat untuk bermusyawarah. “Karena pembangunan pasar menyangkut kepentingan orang banyak, idealnya warga dilibatkan untuk bermusyawarah. Kami harap hal ini dikaji ulang,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, wartawan Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya