Jejamo.com, Bandar Lampung – Perwakilan warga Rawalaut dan Kotabaru, Rabu siang, 13/1/2016, mendatangi Sekretariat LBH Bandar Lampung untuk mengkuasakan permintaan warga mengenai penolakan pembangunan tembok rel kereta api dari Tarahan hingga Stasiun Tanjungkarang.
Menurut Khotib Hasan, perwakilan warga, masyarakat Kotabaru dan Rawalaut menolak keras pembangunan tembok tersebut. Karena akan menimbulkan beberapa dampak bagi warga sekitar.
“Dampaknya dapat memutuskan tali silaturahmi antar warga Kotabaru dan Rawalaut. Kemudian daerah itu dapat berubah menjadi kumuh,” ujarnya kepada jejamo.com.
Khotib juga sangsi dengan kekuatan tembok yang akan dibangun tersebut. “Apabila nanti setelah sekian tahun dibangun, bisa saja menimpa anak-anak yang sedang bermain. Saya keberatan dengan pembangunan tembok tersebut,” tandasnya.(*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com
