Jejamo.com, Bandar Lampung – Ratusan warga yang berkemah di lahan sengketa PT Bangun Nusa Indah Lampung (BNIL) di Desa Bujuk Agung, Tulangbawang, sejak 8/9/2016 lalu, pagi tadi sekitar pukul 10.00 bentrok dengan petugas Pamswakarsa (keamanan PT BNIL).
Bentrok disebabkan ratusan warga terpancing saat Pamswakarsa akan membongkar tenda warga, Sabtu, 1/10/2016.
Ketua Serikat Tani Korban Gusuran BNIL (STKGB), Sukirman (65) warga Desa Bujuk Agung Tulangbawang, menceritakan, bentrok tersebut saat lokasi kemah warga ditinggalkan sebagian polisi yang melaksanakan upacara Hari Kesaktian Pancasila.
“Saat itulah Pamswakarsa mencoba merusak tenda yang didirikan warga. Mereka memang tidak senang lihat tenda masyarakat. Ketika petugas kepolisian yang berjaga sedang upacara, mereka berani mendatangi masyarakat,” ujarnya kepada jejamo.com saat dihubungi via telepon, Sabtu, 1/10/2016.
Menurutnya, masyarakat yang terpancing dengan kedatangan petugas Pamswakarsa kemudian mengejar petugas Pamswakarsa tersebut.
“Massa terpancing dan terprovokasi Pamswakarsa. Massa membakar 17 tenda dan 15 motor milik Pamswakarsa yang tidak jauh dari tenda masyarakat. Massa juga membakar mobil milik PT BNIL yang dirusak warga,” urainya.
Kata Sukirman, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
“Saat ini kondisi di area lahan sengketa mulai kondusif dan polisi mulai berjaga. Bentrok tersebut sekitar satu jam, dari pukul 10.00 sampai 11.00,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com