Jejamo.com, Bandar Lampung – Kasus pemerkosaan disertai pembunuhan di Kotabumi Lampung Utara, dan Lampung Timur, kemudian pelecehan seksual terhadap siswi TK Pertiwi Metro, mengundang keprihatinan warga Lampung.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Natalia, ibu tiga anak dari Bandar Lampung, mengaku was-was dengan maraknya kejahatan seksual tersebut. Apalagi ia memiliki tiga anak perempuan.
Menurutnya, kasus tersebut menjadi warning bagi dirinya untuk lebih berhati-hati dan terus memberikan perhatian dan edukasi kepada anaknya terkait kejahatan seksual. “Saya juga takut untuk memberikan anak smartphone karena takut dengan pergaulan anak saat ini,” ujarnya kepada jejamo.com, Rabu, 11/5/2016.
Natalia berharap, pelaku kejahatan seksual dengan korban anak-anak dan hingga dibunuh, bisa dihukum seberat beratnya. “Sesuai kejahatannya nyawa dibayar nyawa,” ujarnya.
Sementara itu Widi, mahasiswi Teknokrat, mengatakan seharusnya pelaku kejahatan seksual diberikan dikebiri supaya jera.
“Saya berharap aparat penegak hukum dan pemerintah bisa tegas, dan menghukum pelaku seberat beratnya. Dan buat keluarga korban kejahatan jangan takut untuk melaporkan pelaku kejahatan ke pihak berwajib,” ujarnya.
Widi menambahkan, untuk aparat hukum jangan pilih kasih saat mengungkap kasus kejahatan seksual. “Dan satu lagi mau pelaku kejahatan masih anak anak atau orang dewasa tetap saja wajib dihukum seberat beratnya,” tandasnya.(*)
Laporan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com