Rabu, Desember 18, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Warga Menikmati Olahan Dapur Qurban MT Al Ikhlas Babussalam Pesawaran

Warga Desa Hurun menerima makanan dari program makanan dari Dapur Qurban, Sabtu, 1/8/2020. | Dokumentasi

Jejamo.com, Pesawaran – Dapur Qurban Lampung menyapa masyarakat Desa Hurun Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran pada Sabtu,1/8/2020. Pengolahan daging kurban berlangsung di Pondok Pesantren Rumah Tahfidz Al Ikhlas Babussalam.

Elva Suryadinata selaku koordinator kegiatan mengatakan bahwa program Dapur Qurban yang berkolaborasi dengan Global Qurban-ACT Lampung akan menjangkau masyarakat prasejahtera di sekitar Desa Hurun dan Perkampungan Nelayan di Bandar Lampung. Selain itu, penyaluran makanan siap santap dan daging mentah juga menyasar warga di sekitar TPA Sampah Bakung.

Menurutnya proses pengolahan dimulai sejak pukul 08.00 WIB dengan dibantu santri dan masyarakat sekitar. Untuk jumlah makanan yang akan didistribusikan sebanyak 500 paket. Selain itu ratusan paket daging mentah juga disalurkan kepada masyarakat yang sudah diasesmen oleh panitia dan pihak Global Qurban.

Dalam kondisi pandemi Covid-19, panitia akan menyalurkan paket tersebut dengan cara door to door sehingga mengurangi kerumunan massa. Untuk menjaga relawan dari penularan Covid-19, Panitia menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD).

“Yang terlibat seluruh jemaah dan masyarakat setempat, semua yang mengelola daging adalah masyarakat. Pengolahan mulai tadi pagi dilanjutkan packing makanan kemudian dilanjutkan dengan pendistribusian daging kurban baik yang mentah maupun yang sudah diolah, alhamdulillah tahun ini kami memotong 3 sapi dan 5 kambing,” ucapnya.

Warga setempat Amah (50) sangat senang menjadi relawan pengolahan makanan di Dapur Qurban. Dirinya baru kali pertama merasakan kegiatan Dapur Qurban di mana menyiapkan makanan untuk sesama. “Kalau ikut penyembelihan kurban di sini sudah tiga kali, tapi kalau Dapur Qurban baru sekarang ini, harapanya ke depan ada donatur yang mau menyalurkan kurban ke daerah ini lagi,” ujarnya.

Sedangkan Sarmani (38) yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan sangat berkesan mengikuti Dapur Qurban, dirinya sangat bersyukur masih ada yang mau peduli. Kegiatan tersebut menjadi pengingat akan kewajiban menunaikan ibadah kurban. Meskipun tahun ini dirinya belum mampu untuk berkurban namun harapan dan tekad untuk menunaikan tahun depan menjadi sangat tinggi.

“Yang mampu diwajibkan untuk kurban, kalau saya ini untuk makan sehari-hari masih repot jadi belum bisa kurban. Harapanya banyak masyarakat yang tersentuh untuk kurban,” katanya.(*)

Populer Minggu Ini