Jejamo.com, Mesuji – Warga di Kabupaten Mesuji Lampung mengeluhkan jalan provinsi dan kabupaten yang rusak parah dan berdebu saat kemarau, tetapi belum juga diperbaiki oleh pemerintah.
Suparman (35), warga Mesuji induk, Senin, mengatakan saat musim kemarau sering menyirami jalan di depan rumahnya dengan mesin penyemprot air agar debu tidak beterbangan.Namun lama kelaman, dia pun pasrah membiarkan debu masuk ke rumahnya.
Warga Tanjungraya, Rudi mengatakan, jalan pelebaranini hampir 10 tahun dibiarkan rusak dan terbengkalai, kondisinya sudah sangat parah dan kerap menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas pengguna mobil dan sepeda motor.Sepanjang jalan kabupaten itu saat kemarau penuh debu, namun pada musim hujan licin dan becek seperti sawah.
“Jalan di sini saat kemarau penuh debu, `bikin` napas sesak dan kotor semua badan serta pakaian. Tidak ada sama sekali kenyamanan bagi masyarakat,” kata Rudi seperti dilansir Jejamo.com dari Antara, Senin, 24/8/2015.
Dia menyatakan, kerusakan jalan tersebut terlalu lama dibiarkan, sehingga hanya tersisa tanah serta batu koral sebesar kepalan tangan yang sangat membahayakan bagi pengendara.
“Banyak pengguna sepeda motor dan mobil yang terbalik. Tidak hanya itu, saat mobil truk lewat, batu kerikil dari jalan melayang ke rumah warga. Maka, warga seing mengganti kaca jendela rumah yang pecah akibat terkena pentalan batu yang tergilas ban truk,” ujarnya.(*)