Rabu, Desember 18, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Warga Pekon Doh Kecamatan Cukuh Balak Tanggamus Pertahankan Budaya Tatap Muka dan Bersarung

Siti Rokayah (baju kuning) istri Yuzarni, Kepala Pekon Doh bersama mahasiswi KKN Unila mempraktekkan budaya pakai kain sarung. | Mukaddam

Jejamo.com, Tanggamus – Budaya saling mngunjungi dan memakai kain sarung di Pekon Doh, Kecamatan Cukuh Balak, Tanggamus, dipertahankan warga supaya lestari.

Hal itu dikatakan Rifhan, Sekretaris Pekon Doh Kecamatan Cukuh Balak melalui hubungan seluler kepada jejamo.com pada Rabu 15/1/2020.

Untuk melestarikan budaya saling mengunjungi, Rifhan selalu mengajak masyarakat agar lebih banyak ngobrol tatap muka dengan kawan bicara daripada melalui telepon.

Menurut Rifhan, budaya masyarakat di Pekon Doh Kecamatan Cukuh Balak seakan terjajah alat komunikasi moderen dan makin tergerus pergeseran zaman.

Budaya saling kunjungi dan ngobrol dengan saudara juga tetangga kini mulai berkuran\.

Sebab, banyak masyarakat yang seakan makin sibuk dengan ponsel dan berkomunikasi banyak menggunakan gadget atau gawai.

“Ponselmemang perlu karena tuntutan zaman, namun kami apararur pekon tetap berupaya agar budaya tidak punah. Kamu berusaha sedapat mungkin untuk berbicara tatap muka agar jalinan persaudaraan terasa lebih bernilai,” kata dia.

Rifhan menambahkan, puluhan tahun silam, wanita dewasa di Pekon Doh biasanya lebih banyak mengenakan sarung dalam keseharian. Namun, sekarang jarang terlihat.

“Sedikit dari mereka di era ini yang mengenakan sarung karena telah banyak yang mengenakan celana panjang atau gaun modern,” ujarnya.

Dalam acara resmi, misalnya acara pesta sunatan, pesta pernikahan, dan acara lainnya, seluruh wanita sebagai tuan rumah, juru masak ataupun panitia tetap mengenakan sarung. [Buhairi Aidi/ Mukaddam]

Populer Minggu Ini