Jejamo.com, Pringsewu – Ratusan warga di dua pekon di Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu, mengeluhkan bantuan sembako Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang tak layak konsumsi. Sebagai bentuk protes, sebanyak 200 kepala keluarga di Pekon Margosari dan Pekon Giritunggal mengembalikan bantuan tersebut kepada pihak penyalur atau e-Warong, Jumat, 21/1/2022.
“Berasnya bau, kuning, dan berkutu, pasti tidak layak di konsumsi. Kejadian ini juga bukan hanya kali ini saja, sebelumnya juga pernah terjadi,” ujar Sukasmi, salah seorang KPM, saat dikonfirmasi Jejamo.com.
Hal serupa dialami Ratina, dirinya mendapat kondisi beras dan telur dalam keadaan busuk, berkutu dan sudah berulat.
“Selain beras, telur yang kami terima juga banyak yang busuk, bukan kami saja, hampir semua warga yang mendapat bantuan KPM BPNT ini mengalami hal yang sama,” ucapnya.
Sutini juga menyampaikan kejadian serupa sudah pernah terjadi aebelumnya. Meski membutuhkan, dirinya merasa kecewa dan terhina lantaran sembako yang diberikan jauh dari layak.
“Bukan kali ini saja, 1 Januari kemarin kami terima sembako tidak layak dan kami kembalikan ke e-Warong. Sekarang terjadi lagi, beras, buah, dan telur yang kami terima busuk. Kami berharap Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan aparat penegak hukum turun tangan, serta menindak tegas, meski perekonomian kami sulit, kami berharap apa yang diberikan kepada kami layak untuk dikonsumsi,” tandasnya.(*)[Abid Bisara]