Rabu, Desember 18, 2024

Top Hari Ini

Terkini

WHO Buat Komite Darurat Guna Hadapi Serangan Virus Zika

Serangan virus Zika
Meski belum diketahui pasti namun sejumlah pakar menilai virus Zika menjadi penyebab banyaknya bayi yang lahir dengan sindrom kepala yang mengecil di Brazil. | techinsider.com

Jejamo.com – Penyebaran virus Zika yang kian mengkhawatirkan banyak negara kini mulai di bahas Badan Kesehatan Dunia (WHO). Komite darurat WHO diketahui tengah berkumpul untuk membahas penyebaran virus ini.

 

Meski belum diketahui pasti hubungan antara virus Zika dengan kelahiran tidak normal, dan sindrom neurologi. Namun sejumlah ahli menilai keduanya sangat berhubungan terutama dengan banyaknya bayi yang lahir dengan kepala mengecil disejumlah daerah yang menjadi tempat mewabahnya virus ini.

 

“Tahun lalu, penyakit ini terdeteksi di Amerika, yang merupakan lokasi penyebaran yang eksplosif,” ujar General Director WHO Margaret Chan, di Geneva seperti yang dilansir Tempo.co dari The Guardian, Jumat, 29/1/2016.

 

Penyebaran virus ini kini terdeteksi telah menyebar di 23 negara yang berada di benua Amerika. Penyebaran virus ini membuat pemerintah didesak untuk melarang wanita hamil pergi ke area yang sudah terinfeksi.

 

Hingga saat ini, belum ada vaksin untuk mengobati virus tersebut. Virus juga dikaitkan dengan microcephalus, yaitu kondisi serius yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan seumur hidup.

 

Menurut Chan, ada empat hal yang patut diwaspadai terhadap perkembangan virus ini. Pertama, ada kemungkinan virus ini berkaitan dengan malformasi dan sindrom neurologis. Kedua, ada kemungkinan penyebaran virus lebih luas dengan perantara nyamuk. Ketiga, masih kurangnya imunitas di areal yang terinfeksi. Terakhir, ketiadaan vaksin untuk virus ini.

 

Hal ini ditambah lagi dengan gejala alam El Nino yang diperkirakan akan meledakkan populasi nyamuk. Untuk itu, Chan memutuskan membentuk komite darurat di bawah regulasi kesehatan internasional.

 

Sejak September, Brazil sebagai negara dengan gejala serangan paling banyak ditemukan telah melaporkan terdapat 4.000 kasus bayi mengalami microcephaly. Presiden Brasil Dilma Rousseff telah menyatakan perang melawan nyamuk Aedes Aegypti yang diduga menjadi penyebar virus ini. Brazil kini tengah berfokus membasmi lokasi pembiakan nyamuk.(*)

 

Tempo.co

 

Populer Minggu Ini