
Jejamo.com, Pringsewu – Sekilas tak ada yang istimewa dari penampakan kloset jongkok hasil karya anggota paguyuban Jamban Sewu yang dipamerkan di salah satu stan dalam acara deklarasi ODF Pemkab Pringsewu ini. Namun, belakangan disadari bahwa ukurannya yang raksasa dengan diameter 1,5 x 1 meter memakan waktu hanya 3 hari pengerjaan.
Kamto, salah seorang anggota paguyuban yang terlibat langsung dalam pembuatan kloset raksasa tersebut mengatakan, tujuan pembuatan kloset ialah sebagai simbol gerakan bebas buang air besar sembarangan yang rutin digalakkan dirinya bersama rekannya yang lain.
Ide membuat kloset berukuran tak lazim itu diakui Kamto datang secara spontan dan tidak direncanakan sebelumnya. Ia menuturkan saat para anggota paguyuban Jamban Sewu tengah memproduksi kloset dalam jumlah banyak barulah tercetus ide tersebut.
“Enggak direncanakan matang kok, 3 hari selesai spontan saja terpikir saat lagi ngerjain closet pesanan,” ujar Kamto kepada jejamo.com, Senin, 14/5/2018.
Sementara itu Suparlan, Ketua Paguyuban Jamban Sewu turut pula menambahkan keterangan mengenai kloset itu yang rencananya akan coba didaftarkan sebagai kloset terbesar di dunia versi MURI.
Namun demikian, ia menuturkan dirinya belum mengetahui apakah closet yang berhasil dibuat oleh pihaknya dapat diklaim yang terbesar atau tidak sebab baginya keberhasilan ODF jauh lebih penting untuk dicapai.
“Rencana memang mau kita daftarkan di MURI, tapi saya gak tahu apakah ini yang terbesar atau tidak, yang penting ODF sukses dulu,” pungkasnya.
Kehadiran kloset jongkok berukuran raksasa di acara Deklarasi ODF memang mampu menjadi magnet tersendiri di acara itu. Hampir setiap tamu undangan yang hadir begitu antusias untuk mengabadikan foto bersama kloset jumbo tersebut. (*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com