Jejamo.com, Kota Metro – Kota Metro terus memperkuat konsep Smart Government melalui implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sebagai bagian dari upaya membangun Smart City. SPBE menjadi langkah strategis pemerintah dalam memberikan layanan publik berbasis teknologi informasi dan komunikasi, yang bertujuan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel, sekaligus meningkatkan kualitas dan kepercayaan publik pada pelayanan pemerintah.
Pemerintah Kota Metro telah mengimplementasikan SPBE di bawah koordinasi Sekretaris Daerah dan didukung oleh Dinas Kominfo serta seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE. Evaluasi SPBE dilakukan setiap tahun oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) untuk mengukur pencapaian pelaksanaan SPBE pada instansi pemerintah pusat dan daerah.
Kemenpan-RB menargetkan indeks SPBE nasional berada di angka 2,5 dengan predikat “cukup.” Penilaian SPBE terbagi dalam empat domain, yaitu Kebijakan, Tata Kelola, Manajemen, dan Layanan SPBE, yang kemudian dipecah lagi menjadi delapan aspek dengan 47 indikator penilaian.
Kepala Dinas Kominfo Kota Metro, Subehi, menyatakan bahwa evaluasi tahunan oleh Kemenpan-RB menjadi tolok ukur keberhasilan e-Government di Kota Metro, yang ditunjukkan dengan peningkatan indeks SPBE dari tahun ke tahun. “Alhamdulillah, sejak 2021 hingga 2024, indeks SPBE Kota Metro terus meningkat. Pada 2021, indeks SPBE Kota Metro berada di angka 2,14 dengan predikat ‘cukup.’ Tahun 2022 meningkat menjadi 2,49, tahun 2023 naik lagi menjadi 3,04 dengan predikat ‘baik,’ dan untuk tahun 2024, indeks kami mencapai 3,86 dengan predikat ‘sangat baik.’ Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama dari seluruh pihak, terutama para Kepala OPD, camat, dan lurah se-Kota Metro, serta dukungan penuh dari Wali Kota Metro dan DPRD,” ujar Subehi.
Selain SPBE, pengembangan teknologi informasi juga terus dilakukan, termasuk penerapan Internet of Things (IoT) dengan memperluas jaringan internet hingga 314 titik akses, dengan kapasitas bandwith mencapai 4000 Mbps. Diharapkan dengan kapasitas ini, pelayanan internet di Kota Metro akan semakin optimal. Jaringan internet pemerintahan kini telah menjangkau tingkat kota hingga kecamatan/kelurahan, serta menyediakan layanan internet gratis bagi masyarakat di berbagai titik.
Pengelolaan CCTV Kota Metro juga sudah terintegrasi dengan Metro Command Center (Call Center 112) dan Polres Metro, yang dapat diakses masyarakat melalui tautan https://metromaps.metrokota.go.id/ atau aplikasi “Metrokita” yang tersedia di Google Play Store. Kota Metro juga telah mengimplementasikan konsep Smart Village di kelurahan-kelurahan. Dalam dua tahun berturut-turut, Kota Metro berhasil meraih juara 1 Nasional pada Lomba Kelurahan, yaitu Kelurahan Yosorejo pada 2023 dan Kelurahan Yosodadi pada 2024. (*) (ADVERTORIAL)