Jejamo.com – Hari ini, Rabu, 27/7/2016, Yahoo, ikon internet raksasa yang pernah begitu adi daya, diakuisisi oleh Verizon.
Bagi Anda tentunya pernah menikmati atau bahkan masih menggunakan email yahoo, yang dulu populer sebelum dikalahkan oleh google.
Mengutip tulisan Frediman L Budiyasa dalam laman facebooknya, akusisi tersebut merupakan akhir tragis bagi yahoo. Pasalnya nilainya hanya 65 triliun rupiah. Padahal pada tahun 2000, nilai Yahoo sekitar Rp1.300 triliun. Bahkan 6 tahun lalu Yahoo sempat ditawar Microsoft Rp650 triliun, dan tidak dijual;.
Kisah kejatuhan Yahoo adalah kisah kelam, Ketika jaya terbuai, malas atau lupa berinovasi. Banyak analis yang mempertanyakan kenapa yang dulu yang melahirkan Facebook bukan Yahoo yang saat itu punya segalanya?
Banyak analis yang tertegun mengapa yang melahirkan Instagram bukan Yahoo yang dulu punya flickr yang perkasa. Itulah misteri inovasi yang selalu penuh misteri. Sama dengan kekagetan kenapa Sony bisa tumbang dalam smartphone war? Padahal dulu Sony adalah raksasa elektronik dunia.
Kecenderungan perusahaan raksasa selalu meremehkan pemain baru dan kecil. Noktah kecil kata Nokia saat android hadir. Mainan anak kampus doang kata Yahoo saat Facebook hadir. Saat Instagram hadir, Yahoo dengan flickr santai saja karena yakin dengan kebesaran dan kejayaan mereka.
Ternyata itu penyakit khas inovator. Terlalu yakin dengan produk sendiri. Cuek terhadap lawan baru dan kecil. Yahoo merasakannya hari ini dengan amat menyedihkan.
Saat jaya Yahoo juga pernah ditawari membeli Google di tahun 2002 dengan harga Rp13 triliun. Tapi Yahoo menolak dengan alasan kemahalan. Tahu berapa nilai Google sekarang? Rp8.000 triliun. Itulah takdir Yahoo batal dapat untung 8000 triliun, malah harus dijual dengan harga hanya 65 triliun.(*)