Berita MotoGP, Jejamo.com – Yamaha dikabarkan akan mengakhiri kerjasama dengan Jorge Lorenzo setelah juara dunia MotoGP 2010 dan 2012 itu mengeluarkan komentar miring terhadap Valentino Rossi usai MotoGP Malaysia, Minggu (25/10).
Lorenzo merupakan satu-satunya orang dari kubu Yamaha yang ikut menyudutkan RossiĀ usai insiden ‘tendangan’ terhadap pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, di MotoGP Malaysia.
Usai balapan, Lorenzo menganggap hukuman yang didapat Rossi terlalu enteng. Pebalap asal Spanyol itu mengatakan, Rossi seharusnya mendapatkan hukuman lebih dari sekadar penalti tiga poin.
“Rossi menjatuhkan Marquez hingga tak mendapatkan poin. Tapi Rossi mendapatkan 16 poin. Saya pikir ini bukan keputusan yang tidak adil dan mungkin karena namanya, Rossi tidak mendapatkan keputusan lebih buruk kali ini,” ujar Lorenzo.
Seperti dikutip dariĀ Auto Evolution, Rabu, 28/10/2015, Yamaha tidak senang dengan pernyataan Lorenzo, yang saat ini hanya tertinggal tujuh poin dari Rossi dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015.
Direktur pelaksana Movistar Yamaha, Lin Jarvis, juga dikabarkan kesal dengan sikap Lorenzo. Kondisi itu membuat Yamaha sedang mempertimbangkan tidak menggunakan jasa Lorenzo untuk musim 2016.
Jarvis menganggap sikap Lorenzo tidak bisa diterima. Yamaha sendiri sempat melakukan pembelaanĀ terhadap Rossi dengan melakukan banding hukuman yang diberikan race director MotoGP, meski Jarvis menyatakan tindakan The Doctor adalah salah.
“Tugas kami adalah melindungi pebalap. Meski kami tidak menampik gerakan Rossi adalah sesuatu yang tidak ingin kita lihat di MotoGP, secara bersamaan hukuman Rossi terlalu berlebihan, terutama Rossi bukan pebalap yang bikin banyak masalah,” ujar Jarvis seperti dilansirĀ Crash.net.
Kontrak Lorenzo bersama Yamaha baru akan berakhir setelah musim depan. Sebelumnya, pebalap 28 tahun itu sempat dikabarkan akan hengkang ke Ducati.(*)