Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Yuk Ikut Kompetisi Jurnalistik tentang Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Rafflesia arnoldii tumbuh di TNBBS.| Andi Apriyadi

Jejamo.com – World Wildlife Fund (WWF)-Indonesia, Wildlife Conservation Society (WCS), Yayasan Badak Indonesia (YABI), Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) berkolaborasi dalam menjalankan program “Pelestarian Habitat Prioritas di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan”.

Kolaborasi ini menggandeng Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung menghelat Kompetisi Jurnalistik bertajuk “Konservasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan”. Demikian rilis yang diterima jejamo.com.

“Pada 6 April lalu, telah dilakukan pelatihan konservasi TNBBS bersama 20 jurnalis selama dua hari di Bandar Lampung. Para peserta itu terbagi menjadi tiga termin mengunjungi kawasan TNBBS untuk melihat langsung kondisi TNBBS dan mereportasenya,” kata David Purmiasa, Koordinator Program Pelestarian Habitat Prioritas di TNBBS, Kamis, 5/12/2019.

David mengatakan, Pelestarian Habitat Prioritas TNBBS dititikberatkan di kawasan Intensive Protection Zone (IPZ) dengan luas sekitar 100.000 hektare (Ha).

Lokasinya, di dalam kawasan taman nasional. Tujuan utama program tersebut adalah melestarikan populasi badak Sumatra yang berstatus kritis.

Selain perburuan dan jumlah populasi yang terbilang kecil, konversi hutan di kawasan IPZ merupakan faktor utama yang mengancam kelestarian badak.

Untuk mencapai sasaran tersebut, program ini akan mendorong perbaikan dalam kebijakan perlindungan spesies dan habitatnya. Dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, pihak swasta, masyarakat, dan publik sangat diperlukan dalam rangka perbaikan kebijakan terkait.

“Publik dapat memberikan tekanan dan mengarahkan pemerintah daerah serta sektor swasta untuk mendukung konservasi dan peningkatan pengelolaan kolaboratif di TNBBS. Langkah yang dilakukan adalah kerja sama dengan media konvensional untuk memberitakan berbagai suprioritas terkait konservasi di TNBBS,” ujarnya.

Mengenai kompetisi jurnalistik, Ketua AJI Bandar Lampung Hendry Sihaloho menyampaikan bahwa kompetisi terbuka bagi jurnalis cetak, online, televisi, radio, foto, jurnalis warga maupun vlogger.

Pengiriman karya paling paling lambat pada 8 Desember mendatang. Karya yang dimuat adalah dalam kurun Januari-Desember 2019.

“Peserta bisa mengirimkan karya via email ke: sekretajilpg@gmail.com dengan menyertakan identitas penulis. Kompetisi ini terbuka bagi jurnalis umum maupun jurnalis warga yang telah mendokumentasikan konservasi TNBBS. Ayo, teman-teman jurnalis di Lampung, segera kirim karya terbaik kalian,” kata dia.

Dia melanjutkan, tiga karya terbaik akan mendapatkan hadiah menarik berupa _gadget_. Rencananya, pemberian hadiah di Bandar Lampung pada 15 Desember 2019. Pemberian hadiah akan diwarnai diskusi kondisi terkini TNBBS dan berbagi pengalaman liputan.

“Saat ini, isu lingkungan belum menjadi perhatian khusus oleh jurnalis dan media di Lampung. Umumnya, isu yang diangkat hanya terkait peristiwa luar biasa, seperti bencana alam atau yang terkait dengan korban jiwa. Selain itu, relatif jarang ditemukan media merancang liputan isu lingkungan yang menggali suatu masalah hingga ke akarnya,” ujar Hendry. []

Populer Minggu Ini