Kamis, November 7, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Yustin Ficardo Isyaratkan Ikut Main Film Ghandaru

Istri Gubernur Lampung, Aprilani Yustin Ficardo memegang novel Ghandaru karya Adian Saputra. Yustin mengisyaratkan akan ikut bermain dalam film Ghandaru yang direncanakan tayang secara nasional lewat jaringan Twenty One se-Indonesia pada 2 Mei mendatang. | Jejamo.com
Istri Gubernur Lampung, Aprilani Yustin Ficardo memegang novel Ghandaru karya Adian Saputra. Yustin mengisyaratkan akan ikut bermain dalam film Ghandaru yang direncanakan tayang secara nasional lewat jaringan Twenty One se-Indonesia pada 2 Mei mendatang. | Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar LampungĀ  – Istri Gubernur Lampung Ridho Ficardo, Aprilani Yustin Ficardo, mengisyaratkan ikut memerankan salah satu karakter dalam film Ghandaru yang shooting perdana direncanakan Jumat, 26/2/2016. Hal itu dikemukakan Yustin saat menerima produser Suprapti dari Rumah Produksi Lensa Siger Film, sutradara Karlina, dan penulis novel Ghandaru sekaligus penulis skenario Adian Saputra di kompleks Mahan Agung, Senin, 22/2/2016.

“Insya Allah saya bersedia menjadi salah satu karakter di film Ghandaru ini. Tapi saya baca dulu. Nanti saya putuskan apakah menjadi sosok ibu guru atau ibu rumah tangga biasa,” kata dia kepada para jurnalis usai menerima perwakilan kru film.

Ikut hadir dalam pertemuan itu dua pemeran utama yakni Bayu Setiaji sebagai Ghandaru dan Jannati Tasya Bella sebagai Naima.

Yustin mengapresiasi film yang bakal tayang di bioskop jaringan Twenty One di seluruh Indonesia pas Hari Pendidikan Nasional 2 Mei mendatang.

“Ini kebanggaan Lampung. Baru kali ini ada layar lebar nasional yang dibuat sendiri oleh warga Lampung,” kata dia.

Suprapti menambahkan, hampir semua pemain film ini adalah pendatang baru. “Di situlah sisi keunggulan film ini karena semua masih baru. Insya Allah mereka bisa memerankan dengan baik semua karakter dalam film,” kata dia.

Film Ghandaru sendiri diadopsi dari novel dengan judul sama yang ditulis Pemimpin Redaksi Jejamo.com Adian Saputra. Karya ini berkisah soal keberanian sekelompok anak SMA melawan pungli di sekolah berkedok sumbangan, iuran, infak, dan sedekah yang dilakukan oknum guru.(*)

Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini