Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Zaulina Berobat Tumor Otak dengan Fasilitas JKN-KIS

Tamrin. | Widyaningrum

Jejamo.com, Bandar Lampung – Zaulina (56), warga Pulau Pisang Krui Pesisir Barat Lampung, sudah mendatangi tiga rumah sakit rujukan.

Ia didiagnosis menderita tumor dan usus buntu. Kondisi itu membuatnya sulit untuk beraktivitas. Ia tidak bisa lagi beraktivitas sebagaimana biasa.

Langkah kesehariannya terganggu. Tamrin suami Zaulina menceritakan awal istrinya terkena tumor dan usus buntu, dia sering merasakan sakit disekitaran perutnya.

“Saat itu saya berfikir mungkin asam lambung atau maagnya kumat. Karena istri saya pola makannya tidak bagus, suka makan mie instan juga kurang minum air putih,” katanya.

“Sering kali saya ingatkan tapi tidak didengar istri saya. Saat itu sepulangnya dari aktifitas istri saya menjerit-jerit karena sakit diperutnya, karena panik saya bawa ke Puskesmas terdekat. Terus dari Puskemas dikasih obat. Lalu diambil darah istri saya, untuk cek Laboraturium,” kata dia.

Lanjut Tamrin, kepada dokter istri saya sudah sering sakit sakit tapi ini yang parah, tak lama kemudian hasil lab istri saya keluar. Disitu dokter mengatakan bahwa istri saya terkena usus buntu namun dokter curiga ada penyakit lain diderita istri saya.

Akhirnya dokter merujuk istri saya ke rumah sakit umum Abdoel Moeloek karena agar diperiksa dengan alat yang lebih lengkap dan canggih.

Akhirnya tamrin membawa istrinya ke Rumah Sakit Abdoel Moeloek. Setelah itu keruangan UGD dan tamrin berikan surat rujukan kepada dokter jaga.

Setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya dokter mengabarkan bahwa istri saya ini bukan hanya usus buntu saja tapi juga tumor dan harus segera di operasi. Sedih mendengar perkataan dokter akan cobaan ini, tapi kami berusaha kuat menjalaninya.

Sempat berfikir apakah JKN-KIS akan menanggung biaya operasi istri saya.

Tamrin yang hanya seorang petani, bersyukur JKN-KIS menanggung semua biaya operasi istrinya.

“Kalau tidak ada JKN-KIS sudah bingung saya, tidak punya uang kami. Biaya operasi mahal pasti. Terima kasih Pemerintah sudah membuat program JKN-KIS ini,” ujarnya.

Walau kami pakai JKN-KIS tapi perlakuan di rumah sakit ini tidak berbeda dengan yang pasien umum sama.

Ia mengatakan, hanya biaya makan minum dan transport keluarga yang menunggu saja yang harus keluar di setiap harinya.

Semoga penyakit istri saya ini cepet sembuh, karena penyakit istri saya bukan tumor di ginjal sama usus buntu saja tapi juga pembengkakan hati.

“Terima kasih BPJS Kesehatan,” kata dia. [Widyaningrum]

Populer Minggu Ini